"Input siswa/wi di SMP karya Bhakti saya kira "unik", unik dalam artian ibarat bongkahan batu yang kita secara kasat mata seperti sesuatu yang biasa atau mungkin tak berharga dan memicingkan mata melihatnya. Namun ketika bongkahan ini diterima sang seniman bisa berubah ia menjadi karya seni yang mahal harganya. Atau setidaknya jika diterima tukang bangunan bongkahan batu bisa menjadi pondasi yang mengokohkan bangunan". Papar Risma Maryam, S.Pd.I selaku Waka Kesiswaan . "Karena itu sebagai guru harus pandai menghadapi siswa/wi tersebut, jadi apa mereka tergantung kita ini punya kualitas sebagai apa? sebagai senimankah, sebagai tukang bangunankah, atau tak jelas sebagai apa, maka itu akan menentukan kualitas didikan kita nantinya". Risma menambahkan.
Makanya Staf pengajar di SMP Karya Bhakti harus benar-benar yang telah menetapkan dirinya sebagai "pendidik" agar dalam melakukan tugas layaknya seorang pendidik yang memandang siswa sebagai amanah, dan lahan dia beribadah.